Injil Yohanes ditulis dengan satu tujuan dalam benak penulisnya – “semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya” (Yoh. 20:31).

Injil ini ditulis oleh seseorang yang disebut “murid yang dikasihi Yesus,” menandakan bahwa ia memiliki keintiman persahabatan sejati dengan Yesus. Karena itu, tema-tema utama dari kitab ini adalah hidup, kasih, dan persatuan. Sekalipun begitu sederhana, kitab Yohanes berisi pewahyuan yang lebih mendalam tentang Pribadi Kristus daripada yang terlihat dalam ketiga Injil lainnya. Studi ini menguraikan tiga set yang masing-masing berisi tujuh rangkaian yang terdapat dalam Injil Yohanes. Tujuh julukan Tuhan Yesus Kristus, tujuh tanda pra kebangkitan Kristus, dan tujuh percakapan utama Kristus di hadapan publik.

Saat kita merenungkan kebenaran-kebenaran dalam kitab yang diurapi ini, kita akan melihat kerinduan Bapa dan Putra-Nya agar kita mengalami keintiman yang sama dengan Mereka seperti yang Mereka alami ketika Kristus berada di muka bumi.